Sorry guys udah lama banget ceritanya ga dilanjutin, silakan disimak deh lanjutan dari bab sebelumnya. Ringkasannya gini, entah darimana datangnya, tahu2 ada seorang cewek yang punya kemampuan morf dan dia mati2an berusaha memperingatkan Rachel dan teman2nya untuk tidak melakukan misi kali ini, karena menurutnya misi ini adalah jebakan yang sudah dipersiapkan oleh Yeerks.
Chapter 7
There was a pause.
We sat in the dining room. All eyes on the figure of a girl who sits at the very end, which seemed very agitated. We are all waiting. Even Ax also looked tense and wary.
"Listen guys. I just wanted to remind you. You will be caught if you continue this mission," said Kate.
I snorted.
"Instead you think of us, you'd better tell me first, how did you get the ability to morph" I said.
Kate looked at me. For a moment, I felt the gaze so sharp and strangely I feel like no stranger in her view. Then she said, "I can only say that I got from Elfangor." when she saw we all looked doubt, she continued, "You do not worry. My purpose here is only one, warns you not to do the mission. If the goal is reached, then I will go away and disappear from your life."
"... And left a handsome prince who is alone? Come on, I have not had time to get to know you, maybe we can go out at the end of this week?" Of course Marco's talking. I glared at him.
"We just want to make sure you're not abusing that ability," said Jake. "Anyway where did you know that the mission this time is Yeerk's trap?"
Kate said, "For that issue, you do not have to worry. As I said before, I will not be here long. You do not continue this mission."
"You have not answered the question Jake, Kate. How do you know that this is Yeerk's trap?" Cassie said.
"Sorry, I can not say. I ... I just want you to believe me ..."
<Guys, I think she is saying the truth ...> Tobias is the one who talking this time. He took into the dining room and perched on one of the poles of the room.
"Why can you be sure?" Jake asked.
<I do not know. Clearly there is something about her that seemed familiar to me. Somehow, I feel've known her for a long time.>
Marco looked up.
"Tobias Come on. You've got Rachel. At least let me have her, okay?"
"So how is it?" I asked.
Jake turned to Ax.
"Ax, what do you think?"
<We still do it but with very careful. At least we already know from this girl that this is a trap by Yeerk. So we prepare the entire plan carefully before setting off on a mission this time.>
Jake nodded.
"Yes I think so. Or did anyone want to cancel the mission this time?"
No one reacted.
Suddenly she got up.
"Please, for the last time, do not do this mission. You do not know the consequences, if you're all caught up, who will fight the Yeerk? Who else will fight to defend the human race?"
<I agree with him. We abort the mission this time.> Suddenly Tobias said.
I looked at Tobias.
"You take her side?" I asked. "We do not even know who she is. It could be that she is the controller. If she is the controllers, Animorphs is a history. She lived to report everything to Viser Three and we will live in a runaway."
<I do not know Rachel. I get the feeling she's not a bad person.> Tobias said.
<Because of this rare opportunity. If we can stop Yeerk plan this time, may be much Yeerk who die of hunger.> Ax chimes.
Cassie muses. Then she said, "I think I also agree that we cancel our mission this time." she said quietly.
I looked at Cassie. "Why do you side with her?" I asked.
Cassie saw. She said, "I might have the same reasons as Tobias. I felt as if she had known before."
"How?" I retorted. "Marco?"
Marco shook his head. "Actually I wanted to take her side too ..." I glared at him. "... But this time I agree with Ax. We achieve this mission."
"Okay," I said. "So Ax, I and Marco had agreed to carry out this mission. So it's only Jake. Does Jake agree with or cancel this mission only because of new people we know."
Jake nodded, "Yes, we are still doing this mission, but we will try to make a good plan. It includes plans to immediately escape if the situation is getting serious."
He looked up at Kate while it looks very desperate.
"Sorry Kate, it was our decision."
"Well ... I still wish I could change your mind it, Jake. Maybe if there is a miracle, everything can change ..." slowly we see Kate walked away from us, break through the rain which still has not stopped.
"Kate, where are you staying?" Cassie cried. Apparently the girl was running in the middle of the pouring rain.
I slapped my forehead.
"Duh, we should not so easily let go of her."
"You mean you hope she can become a new member of Animorphs?" Jake asked.
I shook my head.
"Not like that anyway. But at least we can know how she can control he morph ability, how often she uses it and for what purposes."
"Never mind ... I believe her. Maybe she will go after the meet with us." Cassie said.
"Then what will we do now?" Marco asked.
"We made a plan for the mission tomorrow night." Jake said.
And we spent the next hour with a plan that is ripe for our action tomorrow night.
Bab 7
Hening sejenak.
Kami duduk di ruang makan. Semua mata menatap pada sosok cewek yang duduk di paling ujung, yang tampak sangat gelisah. Kami semua menunggu. Bahkan Ax juga tampak tegang dan waspada.
"Dengar guys. Aku hanya ingin mengingatkan kalian. Kalian akan tertangkap kalau kalian melanjutkan misi kali ini," kata Kate.
Aku mendengus.
"Daripada kau memikirkan kami, sebaiknya kau ceritakan dulu, bagaimana kau mendapatkan kemampuan morf" kataku.
Kate menatapku. Sejenak, aku merasakan tatapannya begitu tajam dan anehnya aku merasa seperti tidak asing dalam pandangannya. Lalu dia berkata,"Aku hanya bisa mengatakan kalau aku mendapatkannya dari Elfangor." Melihat kami semua tampak sangsi, dia melanjutkan,"Kalian tidak usah kuatir. Tujuanku kesini hanya satu, memperingatkan kalian untuk tidak melakukan misi. Kalau tujuan itu sudah tercapai, maka aku akan pergi dan menghilang dari kehidupan kalian."
"... dan meninggalkan pangeranmu yang tampan ini sendirian? Ayolah, aku belum sempat mengenalmu, mungkin kita bisa kencan di akhir minggu ini?" Tentu saja Marco yang ngomong. Aku melotot ke arahnya.
"Kami hanya ingin memastikan kau tidak menyalahgunakan kemampuan itu," kata Jake. "Lagian darimana kau bisa tahu kalau misi kali ini adalah jebakan Yeerk?"
Kate berkata,"Soal itu kalian tidak usah kuatir. Seperti yang aku katakan tadi, aku tidak akan lama disini. Kalian jangan melanjutkan misi ini."
"Kau belum menjawab pertanyaan Jake, Kate. Darimana kau tahu jebakan Yeerk?" sahut Cassie.
"Maaf, aku tidak bisa bilang. Aku ... Aku hanya ingin kalian percaya kepadaku... "
<Guys, kurasa dia berkata hal yang sebenarnya...> kali ini Tobias yang berbicara. Dia ikut masuk ke ruang makan dan bertengger di salah satu tiang penyangga ruangan.
"Kenapa kau bisa yakin ?" tanya Jake.
<Aku juga tidak tahu. Yang jelas ada sesuatu dalam dirinya yang bagiku terasa tidak asing. Entah kenapa, aku merasa sudah mengenalnya lama.>
Marco mendongak.
"Ayolah Tobias. Kau kan sudah punya Rachel. Setidaknya biar aku sama dia, okay?"
"Jadi gimana nih?" tanyaku.
Jake menoleh ke arah Ax.
"Ax, bagaimana menurutmu?"
<Kita tetap lakukan tapi dengan sangat berhati-hati. Setidaknya kita sudah tahu dari gadis ini kalau ini adalah jebakan Yeerk. Jadi kita persiapkan seluruh rencana dengan matang sebelum berangkat menjalankan misi kali ini.>
Jake mengangguk mengiyakan.
"Ya aku rasa juga begitu. Atau adakah di antara kalian yang ingin kita membatalkan misi kali ini?"
Tidak ada yang bereaksi.
Tiba-tiba Kate bangkit.
"Aku mohon, untuk terakhir kalinya, jangan lakukan misi ini. Kalian tidak tahu konsekuensinya, kalau kalian semua tertangkap, siapa yang akan melawan Yeerk? Siapa lagi yang akan berjuang membela umat manusia?"
<Aku sependapat dengan dia. Kita batalkan misi kali ini.> Tahu-tahu Tobias berkata.
Aku menatap Tobias.
"Kau berpihak padanya?" tanyaku. "Kita bahkan tidak tahu siapa dia. Bisa jadi dia ini pengendali. Kalau benar dia pengendali, habis sudah riwayat Animorphs. Dia tinggal melaporkan semuanya kepada Viser Three dan kita akan hidup dalam pelarian."
<Entahlah Rachel. Perasaanku mengatakan dia bukan orang jahat.> kata Tobias.
<Soalnya ini kesempatan yang langka. Kalau kita bisa mencegah rencana Yeerk kali ini, mungkin akan banyak Yeerk yang mati kelaparan.> timpal Ax.
Cassie merenung. Lalu katanya,"Kurasa aku juga setuju kalau kita membatalkan misi kita kali ini." katanya pelan.
Aku berpaling ke arah Cassie. "Kenapa kau berpihak padanya?" tanyaku.
Cassie melihatku. Katanya,"Mungkin aku punya alasan yang sama seperti Tobias. Aku merasa seolah sudah mengenal Kate sebelumnya."
"Mana mungkin?" tukasku. "Marco?"
Marco menggeleng-gelengkan kepalanya. "Sebenarnya sih aku ingin berpihak padanya juga... " Aku melotot ke arahnya. "... tapi untuk kali ini aku setuju sama Ax. Kita lakukan misi ini."
"Oke," kataku. "Jadi Ax, aku dan Marco sudah setuju untuk menjalankan misi kali ini. Tinggal Jake. Apakah Jake sependapat denganku atau membatalkan misi ini hanya gara2 omongan dari orang yang kita baru kenal."
Jake mengangguk ,"Ya, kita tetap lakukan misi ini, tapi kita akan coba buat rencana yang bagus. Termasuk rencana untuk segera melarikan diri apabila situasinya sudah gawat."
Dia melihat ke arah Kate yang sementara itu terlihat sangat putus asa.
"Sorry Kate, itu keputusan kami."
"Baiklah... Aku masih berharap aku bisa mengubah keputusanmu itu, Jake. Mungkin jika masih ada keajaiban, semuanya bisa berubah..." dengan perlahan kami melihat Kate berjalan meninggalkan kami, menerobos guyuran hujan yang masih belum berhenti.
"Kate, dimana kau tinggal?" teriak Cassie. Rupanya gadis itu sudah berlari di tengah derasnya hujan.
Aku menepuk dahiku.
"Duh, mestinya kita tidak semudah itu melepaskan dia."
"Maksudmu kau berharap dia bisa jadi anggota baru Animorphs?" tanya Jake.
Aku menggeleng.
"Bukan seperti itu sih. Tapi paling tidak kita bisa tahu bagaimana dia bisa mengontrol kemampuan morfnya, seberapa sering dia menggunakannya dan untuk keperluan apa."
"Sudahlah... Aku percaya padanya. Mungkin dia memang akan pergi setelah ketemu dengan kita." kata Cassie.
"Lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Marco.
"Kita buat rencana untuk misi besok malam." kata Jake.
Dan satu jam berikutnya kami habiskan dengan menyusun rencana yang matang untuk aksi kami besok malam.